Jenis-jenis Batuan, Pengertian, Cara Terbentuk & Contohnya
Batuan adalah benda yang ada di permukaan bumi dan sangat dikenal oleh manusia sejak zaman dahulu. Namun, banyak yang tidak menyadari jenis-jenis batuan yang ada di muka bumi ini berbeda satu sama lainnya.
Jenis batuan ini terbagi menjadi beberapa macam tergantung dari pembentuknya, kandungan mineral, dan proses pembuatnya. Proses pembentukan batuan ini juga tidak sebentar tetapi bisa sampai jutaan tahun.
Berikut akan dijelaskan jenis-jenis batuan yang perlu Anda pahami dilihat dari proses pembentukannya.
Pengertian Batuan
Sebelum lanjut pada jenis-jenis batuan, Anda perlu memahami lebih dulu apa itu batuan. Batuan adalah kumpulan atau agregat yang mengandung unsur-unsur mineral tertentu yang kemudian mengalami proses pembekuan sehingga terbentuklah batuan.
Batuan ini juga dikenal dengan bahan alam penyusun permukaan bumi karena seperti yang kita ketahui permukaan bumi yang kita pijak saat ini terdiri dari batuan. Induk penghasil tanah juga berasal dari batuan sehingga tidak heran jika batuan termasuk unsur yang penting.
Adapun siklus batuan ini berasal dari adanya batuan beku yang berasal dari aktivitas magma. Selanjutnya, terjadi pelapukan batuan beku tesebut sehingga batuan akan mudah mengalami erosi dan bergerak.
Setelah terjadi pegerakan batuan, maka akan mengalami pembentukan sedimentasi, lalu batuan metamorfosis jika kondisi lingkungannya mempengaruhi batuan tersebut, dan terjadi pencairan magma kembali.
Jenis-jenis batuan sendiri dibedakan menjadi beberapa kelomok berdasarkan komposis mineral, kimia, tekstur, dan proses pembentukannya.
Jenis-jenis Batuan
Berikut ini adalah jenis-jenis batuan yang terdiri dari 3 bagian paling umum, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini merupakan jenis batuan yang terbentuk setelah ada di atas permukaan bumi. Batuan yang terbentuk terjadi karena pembekuan dan dipengaruhi juga oleh suhu tekanan yang rendah.
Awalnya, batuan sudah ada seblumnya, lalu mengalami proses pelapukan sehingga batu tersebut hancur. Batuan induk yang sudah hancur ini kemudian mengalami proses erosi dan sedimentasi sampai akhirnya mengendap di cekungan seingga menyatu dan mengeras.
Endapan dari batuan induk dan campuran jenis tanah ini kemudian mengumpul membentuk jenis batuan baru. Contoh batuan sedimen adalah batu gamping, batu pasir, batu lempung, batu konglomerat, dsb.
Batuan Sedimen dari Medium Pengendapan
Jenis batuan sedimen dari medium pengendapannya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sedimen aeris, marine, aquatic, dan glasial. Sedimen aeris adalah batuan sedimen yang terbentuk karena angin seperti tanah loss, gumuk pasir, dsb.
Selanjutnya, ada sedimen marine yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena gelombang air laut. Lalu, sedimen aquatic yang terbentuk karena aliran sungai dan terakhir ada sedimen glasial yang terbentuk karena pengendapan es atau gletser.
Batuan Sedimen dari Tempat Pengendapan
Batuan sedimen dari tempatnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Sedimen teristris: batuan yang tersedimentasi di darat.
- Sedimen limnis: batuan yang berasal dari pengendapan danau.
- Sedimen continental: batuan sedimentasi yang ada di laut.
- Sedimen fluvial: batuan dari pengendapan di daerah sungai.
2. Batuan Beku
Jenis batuan berikutnya yaitu batuan beku. Proses pembentukan batuan ini berasal dari magma yang membeku dan mengalami pendinginan. Umumnya, batuan ini ada di dalam kerak bumi.
Lalu, karena ada aktivitas gunung berapi membuat batuan tersebut ada di permukan pada saat terjadinya letusan magma. Sampai dengan saat ini ada 700 jenis batuan beku yang sudah dijumpai di permukaan bumi.
Lalu, bagaimana proses terbentuknya batuan beku ini? Ada 3 jenis pembentukannya yaitu sebagai berikut:
Intrusive
Batuan beku ini terbentuk di dalam permukaan bumi. Hal ini terjadi pada saat proses pendinginan magma sehingga bentuk batuannya besar dan bertekstur kasar. Umumnya, batuan ini mengandung kristal karena proses pendinginannya yang berlangsung lambat.
Ekstrusif
Selanjutnya adalah jenis batuan beku ekstrusif. Batuan ini terbentuk di atas permukaan bumi. Prosesnya yaitu pada saat magma mengalami tekanan sehingga meletus dari pegunungan dan mencair di permukaan bumi.
Karena magmanya ada di atas permukaan inilah yang membuat proses pembekuan berlangsung cepat. Dengan demikian, batuan yang terbentuk lebih ringan dan umumnya memiliki ukuran kecil-kecil.
Hipabissal
Jenis batuan beku berikutnya adalah hipabissal yaitu batuan yang terbentuk karena proses naik turunnya magma yang ada bagian kerak bumi. Jadi, nantinya batuan yang terbentk terletak diantara batuan plutonik dan vulkanik.
3. Batuan Metamorf
Berikutnya adalah batuan metamorf yang merupakan batuan yang mengalami proses metamorfosa atau perubahan dari batuan induknya (sebelmnya). Batuan metamorf terbagi menjadi 3, yaitu metamorf dynamo, metamorf kontak, dan pneumatolitis.
Simak penjelasannya berikut ini:
Batuan Metamorf Kontak
Batuan ini terbentuk karena faktor fisik yaitu suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi membuat batu mengalami perubahan baik dari struktur maupun warna dari batuan tersebut. Ada berbagai contoh batuan metamorf kontak ini diantaranya adalah batu marmer, lakolit, batolit, dan sill.
Batuan Metamorf Dinamo
Jenis batuan selanjutnya adalah metamorf dynamo yaitu batuan yang terbentuk akibat dari tekanan tinggi sehingga mengalami metamorfosa. Tekanan yang terjadi ini disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) dalam jangka waktu yang lama.
Alhasil, pembentukan dari batuan ini menghasilkan batuan yang berbeda dari sebelumnya baik dari segi bentuk maupun teksturnya. Adapun contoh batuan metamorf dinamo adalah batu lumpur berubah jadi batu tulis.
Batuan Metamorf Kontak Pneumatolitis
Terakhir adalah batuan metamorf kontak pneumatolitis yaitu batuan metamorphose yang terbentuk dari gas yang dikeluarkan pada saat aktivitas magma.
Dari gas-gas inilah yang akhirnya berkontak dengan batuan sehingga menghasilkan perubahan komposisi kimiawi dari batuan ini. Jadi, batuan metamorf kontak membuat batuan berubah dari sebelumnya baik dari segi bentuk maupun susunan kimia dan mineral yang ada pada batuan tersebut.
Kegunaan Batuan
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, batuan memiliki peran yang penting bagi kehidupan. Penggunaan dari batuan ini tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehati-hari. Salah satu kegunaan batuan untuk manusia yaitu dijadikan sebagai bahan pembuatan bangunan.
Contohnya batu bata sampai penggunaan keramik ini terbuat dari berbagai jenis batuan. Adapun jenis yang aling umum digunakan untuk pembangunan rumah yaitu dari batuan beku. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua batuan beku bisa dijadikan sebagai bahan bangunan.
Contoh batuan beku yang bisa dimanfaatkan untuk bangunan yaitu batu andesit dan lavastone untuk membuat konstruksi rumah. Selain itu, ada juga jenis batuan lainnya yang berasal dari batuan sedimen yang berguna untuk bangunan.
Diantaranya adalah batuan sandstone, konglomerat, limestone, dsb. Jadi, kehadiran dari batuan ini sangat bermanfaat untuk pembangunan rumah.
Tak hanya itu, batuan juga mengandung mineral yang digunakan untuk perinsdustrian sehingga bisa mengambil nilai ekonomi dan bisnis.
Oleh sebab itu, batuan ini sangat penting untuk manusia sehingga perlu dikelola dengan baik terutama batuan yang terbentuk selama jutaan tahun lamanya seperti batu bara yang dibutuhkan untuk sumber bahan bakar fosil.
Sudah dipaparkan dengan jelas jenis-jenis batuan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Anda bisa memahami perbedaan dari batuan beku, sedimen, dan metamorf dengan lebih mudah.